Islam itu Indah.Islam itu lembut.Islam itu Pemaaf. Islam itu Pelindung. Islam itu Damai. Islam Penuh Kasih pada Sesama.Islam itu Toleran. Namun Islam itu Kehormatan, maka Jangan Usik Kehormatan Islam

Takut

Takut berada diantara pikiran dan rasa yang muncul manakala menghadapi akibat dari suatu perkara yang dianggapnya tidak baik atau diluar penguasaan dirinya. Takut adalah salah satu bentuk eksistensi manusia. Takut dalam konteks Islam ada yang diwajibkan dan ada yang tidak diperbolehkan.

Takut dan ketakutan adalah salah satu cobaan yang ditimpakan Allah pada manusia, disamping kelaparan, kekurangan harta (miskin), jiwa dan buah-buahan (rejeki). Artinya adalah mendudukkan rasa takut dalam bagian yang benar menurut ajaran Islam.

Ada beberapa perkara yang menyebabkan takut sebagaimana ada dalam Al Qur'an.

1. Kematian
     Meski ajal disadari oleh manusia bakal ditemui namun perasaan was-was dan takut tetap menempel dalam diri manusia.

" atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat. Mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut mati. Dan Allah meliputi orang-orang kafir" ( Al Baqarah ayat 19 )

Ada beberapa orang yang takut terhadap kematian sebagaimana Allah jelaskan :

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan {86} seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (Al Baqarah ayat 123)

Pada orangh-orang kafir, takut akan kematian dianggapnya sebagai berhentinya semua kenikmatan yang telah dijalaninya. Sebab orang kafir dan orang-orang yang mendustakan adanya hari akhirat, kehidupan duniawi adalah awal dan akhir dari proses kehidupan dan tidak ada kehidupan lagi.

"Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim". (Ali 'Imran ayat 151) 

Ada pula, takut kematian disebabkan oleh datangnya suatu bencana

"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." (Al Maa-idah ayat 52)


2. Musuh (syetan,jin dan manusia)

Ketakutan yang melanda manusia adalah manakala menghadapi musuh-musuhnya yang dalam Al Qur'an dijelaskan  bahwa musuh yang dimaksud adalah syetan dari jenis manusia (musuh yang bisa dilihat secara nyata dan jenis jin (makhluk gaib).

" Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)......." (Al An'Aam ayat 112).

Apa yang dilakukan para musuh manusia ini ? Kita lihat dalam Suarah Ali 'Imran ayat 175 :

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (Ali 'Imran ayat 175)"

Dari ayat ini, syetan menumbuhkan rasa takut dihati manusia, khususnya syetan jenis jin yang seringkali bersinggungan dengan kehidupan manusia. Sebagian dari kita banyak yang lari ketakutan manakala mendapati suatu penampakan (jin) atau cerita-cerita tentang jin khususnya pada jin pesugian yang konon minta tumbal nyawa. (bc kisahnya disini )

Sedangkan syetan-syetan dari jenis jin dan manusia sudah ditegaskan oleh Allah sebagai musuh nyata sehingga sampai kapanpun tetap harus dijadikan musuh. Namun demikian, tidak ada dalam Al Qur'an Allah memberikan keterangan satu ayatpun supaya takut pada mereka (musuh), justru sebagai musuh harus kita hadapi sebagai suatu jihad besar (syetan seringkali menelusup dalam aliran darah yang berupa emosi)

Ketakutan akan musuh dari golongan manusia bisa dianggap sebagai teman orang munafik atau golongan mereka



Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka  : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun . ( An-Nisa'a ayat 77)

3. Kemiskinan

Kekurangan harta seringkali salah satu pemicu adanya tindak maksiat. Tidak sedikit pula hungungan suami isteri kandas alias cerai karena faktor ini. Padahal sesungguhnya, semua rejeki telah dijamin oleh Allah

 "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar ". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)". (Al-An'aam 151).


4. Allah 


Rasa takut yang haq dalam Al Qur'an adalah takut pada Allah yang artinya rasa takut mendorong manusia untuk mendekati-NYA, memohon ridhlo dan perlindungan-NYA.  Ayat-ayat di bawah adalah perintah untuk takut pada Allah dan golongan orang-orang yang takut pada selain Allah. 


Orang yang takut selain pada Allah termasuk golongan orang-orang yang tidak benar-benar beriman pada Allah, golongan munafik sebagai teman syetan


" Berkatalah 2 orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang telah memberi ni'mat atas keduanya; "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota)itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu tawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman " (Al Maa-Idah ayat 23)


Ayat ini menunjukkan bahwa ciri orang yang benar-benar beriman pada Allah adalah tidak takut terhadap apapun (musuh) dan hanya takut pada Allah semata serta tawakkal kepada-NYA.


"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (Al Maa-Idah, ayat 44)


Perintah Allah untuk hanya takut pada Allah dan bukan pada syetan dan jin adalah ayat berikut :




"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (Ali Imran ayat 125 )


Kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat !" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata : "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi ?" Katakanlah : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun . (An Nisaa' ayat 77)


"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar". (An Nisaa' ayat 9) 


Tips Mengalahkan Syetan/jin 


"Sesungguhnya syetan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal pada Tuhannya (An-Nahl ayat 99)


Ayat inilah petunjuk bagi kita dalam menghadapi para musuh kita diantara syetan dan jin penganggu yakni Iman yang teguh dan tawwakal. Iman bisa kita dapati salah satunya adalah dengan do'a (ruqyah/berdzikir).

Jadi dalam menghadapi syetan dan jin tidak perlu aneh-aneh dengan mengadakan ritual aneh yang tidak ada tuntunannya : mandi kembang, ruwatan, semedi atau bertapa. Justru acar-acara yang demikian adalah sangat disukai jin/syetan dan memang benar mereka tidak akan menganggu lagi sebagai sudah menjadi kawan bagi dia. Nah, anda tinggal memilih jadi kawan mereka atau jadi lawana mereka.




Buku Tamu



Artikel Lain