Islam itu Indah.Islam itu lembut.Islam itu Pemaaf. Islam itu Pelindung. Islam itu Damai. Islam Penuh Kasih pada Sesama.Islam itu Toleran. Namun Islam itu Kehormatan, maka Jangan Usik Kehormatan Islam

Kunci Ijabah

Adalah sifat dari  manusia lumrah, manakala dia tertimpa kesusahan dan kesedihan, maka dia akan berbondong-bondong menuju Allah dengan shalat dan dzikir serta memohon pertolongan yang tiada henti-hentinya. Porsi peribadatannya menanjak tajam, tidak mengenal lelah, jemu dan tak kenal waktu. Bahkan kadang menangis supaya dia bisa keluar dari kesedihan dan kesusahannya.

Ada beberapa orang yang menuturkan dan bahkan bertanya kepada saya, bahwa dirinya telah mengamalkan  dan menjalankan peribadan tidak hanya yang wajib, namun juga yang sifatnya sunnah. Berdzikir tiada jemu hampir setiap malam, terus menerus sampai dia mengontak saya.

" Bapak, saya telah menjalankan sholat lima waktu, sholat sunnah dhuha, sholat sunnat hajat dan sholat sunnat tahajud. Saya berdzikir dengan menggunakan Asmaul Husna, telah sekian lama, namun kenapa Allah belum juga memberikan pertolongan ? " 

Sayapun menjawab :

" Anda lengah dalam beribadah "

Jujur saja, pertanyaan sering muncul dan terlintas dalam pikiran kita manakala kita tengah berjuang dengan sholat, dzikir dan do'a yang tiada henti, namun pertolongan Allah sepertinya belum juga datang. Bahkan kadangkala mempertanyakan kepada Allah, kenapa Dia belum juga menurunkan solusi untuk permasalahan kita.

Ada beberapa hal yang terlupa dari kita.

1. Niat
    Niat adalah kunci utama dari semua kegiatan kita di dunia. Niatkanlah semuanya untuk mencapai ridhlo Allah, sebab itu adalah sebaik-baiknya niat. Saya pernah menghadapai beberapa orang yang kebetulan mengalami kejatuhan usaha. dari beberapa dialog yang saya lakukan, ternyata dalam pikirannya bahwa segala sesuatu yang dilakukan mendapatkan muka (derajad) di mata manusia.

       Banyak dari kita yang belum bisa membedakan antara niat dan do'a. Niat itu tempatnya dalam hati. Sedangkan do'a adalah permohonan kepada Allah agar supaya Allah mengabulkannya. Niat yang ada dalam hati ditujukan untuk mencapai ridhlo Allah semata.

Jadi jika ada yang berniat menjalankan sholat Dhuha dan Tahajud supaya bisa mendatangkan rejeki yang melimpah, maka sesungguhnya niatnya adalah salah besar. Yang benar adalah mencapai ridhlo Allah, bukan yang lain. Jadi harap berhati-hati.

2. Ikhtiar/ usaha
          
"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar {699}". (YUNUS ayat 67)

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (AL JUMU'AH (HARI JUM'AT ayat 10)

Dari ayat pertama maka Allah memerintahkan semua makhluk ciptaan-NYA untuk mempergunakan waktu diluar waktu istirahat (bisa diartikan malam hari) untuk mencari karunia (salah satu diantaranya adalah rejeki) sesuai dengan profesinya masing-masing. Jadi ikhtiar di dunia adalah perintah Allah.

Sedang ayat 2, sebelum berangkat kerja laksankanlah sholat (wajib dan sunnah), berdzikir dan berdo'a pada Allah untuk mencapai ridhlonya dengan hati yang mantap dan khusu'.

2. Berdo'a

Hakikat berdo'a adalah pengakuan hati kita akan semua kekuasaan Allah yang Maha Rahman dan Rahim dan betapa kecil, kerdilnya kita ini di hadapan-NYA.

"Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo\'a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur". (YUNUS ayat 22)"

Ayat ini ada kaitannya dengan tatacara berdo'a yang baik sebelum bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia-NYA. Do'a dengan penuh keikhlasaan dan ketaatan serta dengan suara lembut , merendah pada Allah dan bahwa hanya Allah yang bisa memberikan pertolongan dan hanya Allah lah sebaik-baiknya Penolong.

Ayat berikutnya adalah tuntutan atau tatacara bagaimana terjadinya turunnya pertolongan Allah dengan makbulnya do'a kita.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo\'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 186)"

Mari kita analisa. Pertama : Bahwa Allah itu dekat artinya dalam berdo'a kita harus dengan suara lembut dan merendahkan diri karena sesungguhnya Allah itu pasti akan mendengan baik suara yang kita ucapkan dengan lisan maupun suara hati kita. Kedua, Allah akan mengabulkan setiap do'a atau permohonan kita karena sesungguhnya Allah itu Rahman, Rahim dan Maha Pemurah yang tiada enggan dan jemu "mendengarkan" do'a kita. Ketiga, do'a hanya akan terkabul jika kita hanya memohon pada Allah dengan penuh kepercayaan kepada-NYA dan selalu mentaati semua perintah-NYA.

"...maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku...". Inilah kunci sebuah do'a yang makbul, do'a yang tidak tertolak. Beriman kepada Allah, itu artinya percaya penuh akan kekuasaan Allah (tawwakal). Gagalnya sebuah do'a seringkali ada di sini.

3. Tawwakal

"Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (SURAT AT TAUBAH (Pengampunan) ayat 51)" 

Ayat ini adalah keharusan bagi orang yang beriman untuk bertawakal, menyerahkan semua urusannya pada kebenaran, keadilan, kehendak dan kekuasaan Allah dengan selalu berprasangka baik pada-NYA. Tawakal pada hakikatnya adalah berprasangka baik pada Allah.

Sedangkan ayat berikutnya adalah jaminan dari Allah bagi orang beriman yang telah menjalankan kewajibannya dalam bertawakal.

"(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 112)"

Hijab terbesar kita adalah sesudah ikhtiar dan berdo'a adalah penyerahan semua persoalan itu pada Allah, sementara yang kita lakukan adalah selalu memikirkan persoalan-persoalan kita dari hari ke hari, seolah hanya otak kitalah yang bisa mencarikan solusi. Seolah kita belum percaya pada Allah akan menurunkan solusi pada kita. Solusi terbaik bagi kita.

Inilah jawaban dari pertanyaan seorang ibu yang tilp pada saya, apa 


 



Buku Tamu



Artikel Lain