Islam itu Indah.Islam itu lembut.Islam itu Pemaaf. Islam itu Pelindung. Islam itu Damai. Islam Penuh Kasih pada Sesama.Islam itu Toleran. Namun Islam itu Kehormatan, maka Jangan Usik Kehormatan Islam

Al Qur'an

Iman pada kitab suci Al-Qur'an adalah percaya pada semua hal yang tersurat dan tersirat didalam Al Qur'an sebagai Kalam Illahi yang merupakan tuntunan yang diturunkan Allah pada Rasulullah untuk umat Islam. Semua petunjuk Allah ada didalamnya : perintah dan larangan Allah, janji-janji Allah, peringatan dari Allah, kisah-kisah umat terdahulu yang dijamin kebenarannya dsb.

”Katakanlah (Ya Muhammad):"Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan al-Qur'an itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) ."(QS. An-Nahl: 102)

”Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu .”(QS. Al-Furqaan: 32) 

”Dan sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” dengan bahasa Arab yang jelas."(QS. Asy-Syu’araa’: 192-195) 


Al Qur'an diturunkan Allah pada Rasulullah melalui tahapan dengan maksud :

1. Memudahkan umat untuk mengetahui dengan jelas dan memahaminya

”Dan al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”(QS. Al-Israa’: 106) 

2. Menguatkan Hati

”Berkatalah orang-orang kafir:"Mengapa al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar) .”(QS. Al-Furqaan: 32) 

Dengan demikian, manakala kita membaca Al Qur'an, maka mesti perlahan, teratur dan benar (tartil) supaya lebih bisa meresapi, memahami dan lebih mengkuatkan hati kita akan kebenaran dan keindahan bahasa Al Qur'an.

Golongan Yang Membantah 

1. Syetan  dan teman-temannya (jin dan manusia kafir)

Al Qur'an sebagai Kalam Illahi yang diturunkan Allah Yang Maha Kuasa pada Rasaulullah yang pasti dijamin kebenarannya yang tidak lapuk oleh ruang dan waktu, berlaku sepanjang masa dan meliputi semua permasalahan. Bagaimana mungkin, Al Qur'an bisa salah atau menyimpang dari semua aspek kehidupan dunia, sementara yang menurunkan Al Qur'an sebagai petunjuk umat Islam adalah Allah Yang Maha Tahu segalanya ?

Manusia pada dasarnya memang duka membantah ( sebagai mana dalam Al Khafi ayat 54 )

"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (Al Kahfi ayat 54)"

Adapun mereka yang membantah akan kebenaran Al Qur'an termasuk golongan Syetan dan teman-temannya (jenis jin dan manusia)

" Dan diantara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya (Al Hajj ayat 8)

2. Kaum Liberal

" Dan diantara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinga. Dan Jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya, sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata "Al Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang terdahulu " (Al-An'Aam ayat 25)

Apa yang dikatakan oleh kaum kafir pada zaman Rasulullah ini Al Qur'an ini tidak lain hanyalah dongengan orang terdahulu " nyaris identik ucapan kaum liberal sekarang ini tentang Al -Qur'an yang menurut mereka hanya berkesan untuk orang arab jaman Rasulullah. Kuno dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman. 

Celakanya lagi ada yang menyatakan bahwa Al Qur'an harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Ucapan inipun nyaris identik dengan kaum Nasrani yang mengubah-ubah atau mengamandemen ( Tanpa pengetahuan yang benar ) kitab Injil dengan apa yang disebut kitab Perjanjian.

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya {501}. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (Al-An'Aam ayat 121)

Buku Tamu



Artikel Lain