Rukun Islam yang 5 adalah menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah dan Medinah, negara Arab Saudi dengan tuntunan awalnya adalah kisah dari Nabi Ibrahim. Di Indonesia, biaya ongkos haji tidak kurang dari Rp. 30 jt, dengan prosentase peminat dari tahun ke tahun meningkat sangat tajam. Daftar tunggu yang masuk tidak kurang dari 5 tahun mendatang, suatu jumlah yang sangat fantastis dan tidak ada duanya di dunia.
Tahun ke depan, boleh jadi bakal melonjak lebih tajam sesudah bank-bank terutama bank syariah mulai penebarkan program dana talangan haji yang hujrohnya (tabungan awal dan biaya administrasi) mulai dari Rp. 4 jt-an. Artinya. Dengan anda membayar Rp 4 jt-an, nama anda sudah masuk daftar online haji yang berhak berangkat atau telah mendapatkan porsi dari Depag untuk giliran pemberangkatan berikutnya. Anda tinggal melunasi manakala hendak berangkat menunaikan ibadah haji.
Dana talangan dari bank syariah adalah ONH (Ongkos Naik Haji) di talangi (dibayar dulu) oleh bank, dan bank mendapatkan jasa dari pembayaran pendaftaran ONH yang dinamanakan hujroh. Jika anda belum mampu untuk melunasi dalam setahun atau berhalangan, anda dipersilahkan untuk menunda dengan memperbaharui akad. Anda tinggal membayar lagi biaya administrasi.
Dengan digelontornya program ini, logislah jika peminat untuk menunaikan ibadah haji di Indonesia akan makin meledak. Jika tanpa batas kuota, bukan tidak mungkin kota Mekkah dan Madinah akan dibanjiri kaum muslimin Indonesia yang memang tingkat antusiasnya untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi dari tahun ke tahun.
" Kalau tidak dipaksa menabung ya sangat sulit pak untuk bisa ngumpulin Rp. 25 juta supaya dapat porsi ".
Bukan saya mempromosikan masalah ini, namun saya ingin mengajak pembaca memahami fenomena sosial dan religi maasyarakat Indonesia khususnya masalah ibadah haji. Saya mendapatkan fakta di lapangan bahwa Dana Talangan Haji ini merupakan peluang yang baik bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji bersama-sama keluarnya atau dengan saudara-saudaranya.
Bukan saya mempromosikan masalah ini, namun saya ingin mengajak pembaca memahami fenomena sosial dan religi maasyarakat Indonesia khususnya masalah ibadah haji. Saya mendapatkan fakta di lapangan bahwa Dana Talangan Haji ini merupakan peluang yang baik bagi mereka yang hendak menunaikan ibadah haji bersama-sama keluarnya atau dengan saudara-saudaranya.
